Menurut pendapat
saya motivasi selalu di gerakan pada segala stimulasi agar tercapai kearah tujuan.
Sama halnya yang terjadi di dalam kelas, sering kali siswa mengalami pasang
surut dalam hal semangat dalam belajarnya. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh
beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Motivasi dapat membuat
seseorang bisa menjadi lebih percaya dirinya meningkat drastis dimana motivasi
nya itu harus dengan sugesti penyemangat ataupun mendorong untuk lebih percaya
diri lagi dari sebelumnya. karena pada dunia pendidikan pada dasarnya adalah
proses menuju kesempurnaan individu.
Teori Socrates mengatakan bahwa, setiap manusia
mempunyai keinginan berbuat baik . sedangkan kejahatan yang mungkin pernah
dilakukannya, hasil dari ketidak tahuan, serta buruknya takdir. Karena,siapapun
yang mengetahui keburukan, secara yakni tentu tidak mungkin melakukannya.
Bullying adalah enggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk
menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku ini dapat menjadi
suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik.
Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik
atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan. Tindakan penindasan terdiri atas
empat jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan
cyber. Budaya penindasan dapat berkembang dimana saja selagi terjadi interaksi
antar manusia, dari mulai di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan
lingkungan.
Reward and Punishment
di Indonesia dan di luar negeri. Sebenar nya di
Indonesia sangat sekali mengedepankan Reward
and Punishment supaya peserta didiknya itu lebih semangat belajar dan mau
belajar tetapi di luar negeri itu sangat menolak akan Reward and Punishment itu sendiri, kenapa ? dikarenakan Reward and Punishment ini dapat membuat
peserta didiknya tergantung akan adanya reward
itu, jika mereka selalu diberikan reward
oleh guru nya maka akan ketagihan, dalam proses belajarnya pun peserta didik
itu sendiri hanya ingin mau belajar jika ada reward . nah itu kenapa alasan nya di luar negeri menentang akan Reward and Punishment.
Punishment atau hukuman itu sendiri didalam dunia pendidikan sangat
tidak boleh, dikarenakan hukuman akan berdampak negatif kepada peserta didiknya
, peserta didik tidak akan ada motivasi belajar lagi jika sering sekali diberi
hukuman oleh gurunya. Contohnya seperti tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang
diberikan guru pada saat proses belajar mengajar di kelas dan seharusnya
dikerjakan di rumah tetapi peserta didik itu sendiri tidak mengerjakannya jadi
guru merasa kesal dengan ulah nya peserta didik dan memberinya hukuman,
sebenarnya ini tidak boleh dilakukan, kenapa masih banyak guru yang memberikan
hukuman kepada peserta didik, seharusnya diberhentikan
Menurut pendapat saya yang kedua, guru harus menjadi orang tua dan guru yang
baik pada saat guru tersebut mengajar,dan supaya peserta didik tersebut merasa
nyaman kepada guru. Guru harus bisa menjadikan sekolah juga sebagai rumah kedua
dari peserta didik supaya mereka merasa nyaman terhadap situasi di lingkungan
sekolah dan mereka juga akan berprestasi dalam pada saat belajar.
Jadi yang nanat tangkap dari membaca buku “ Motivasi dengan
Ganjaran ” merupakan salah satu bagaimana menjadi guru yang baik dalam
lingkungan sekolahnya, supaya peserta didik senang dan bisa berprestasi dalam
belajarnya.